TUGAS INDIVIDU
(Perencanaan
Rincian Anggaran sebuah kegiatan)
O L E H
..........................
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM AR-RIDHA
BAGANSIAPI-API
2012
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan
kehadirat allah swt.yang telah memberi nikmat dan hidayah kepada kita semua
sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini.shalawat dan salam tidak
lupa kami hanturkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Dan
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan)”makalah
ini dibuat agar dapat mengetahui tentang
faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar.
Demi kesempuraan makalah ini ,kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca karena kami hanyalah manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan.Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
Kelompok
I
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata pengantar……………………………………………………………………………. i
Daftar isi…………………………..……………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………… 1
1.2 Batasan masalah………………………………………………………….…………… 2
1.3 Rumusan masalah……………………………………………………………….…….. 2
1.4 Tujuan…………………………………………………………………………………. 2
1.5 Manfaat………………………………………………………………………………... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PAIKEM……………………………………………………………..…….. 3
2.2 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
PAIKEM
…..……………………. 4
2.3
Mengapa PAIKEM perlu diterapkan ………………………………….……………….. 7
2.4
Penerapan
PAIKEM dalam Proses Pembelajaran………………………….…….….. 8
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….11
3.2 saran……………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sampai
saat ini, para penggiat pendidikan selalu berusaha untuk mengembangkan
metode-metode dan model-model pembelajaran yang baik dan efektif untuk dapat
membantu guru daam menyampaikan ilmu-imunya kepada siswanya. Pengebangan
ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang secara kontinyu dan terus
menerus, mengikuti perkembangan teknologi dan juga permasalahan-permasalahan
yang timbul dalam dunia pendidikan.
Salah satu pendekatan pembelajaran
yang dianggap bagus dan layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran
adalah PAIKEM, singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan. Di era kontemporer ini, PAIKEM sangat dianjurkan mengingat
semakin kompleksnya permasalahan di dunia pendidikan dan juga besarnya tuntutan
yang dibebankan kepada guru dalam menyukseskan pembelajaran di sekolah
ataupun para dosen di universitas.
Pelatihan-pelatihan tentang
PAIKEM-pun juga telah banyak diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas
guru/dosen. PAIKEM kini telah menjadi salah satu bagian dari usaha sebuah unit
pendidikan dalam meningkatakan kualitas pembelajarannyaSelain itu, yang paling
mendasar tujuan penerapan PAIKEM adalah agar siswa-siswa menjadi lebih
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, lebih enjoy dalam belajar dan
tentu saja menjadi lebih bisa menyerap materi pembelajaran yang diberikan.
Dapat dikatakan, intinya penerapan PAIKEM merupakan hal yang sangat penting dan
harus dipahami dengan baik oleh semua guru serta harus dapat diterapkan secara
benar.
Namun pada kenyataanya, belum semua
guru ataupun para penggiat pendidikan memahami dengan sebenarnya pendekatan
PAIKEM ini, oleh sebab itu, saya mencoba membantu untuk memberikan pemahaman
tentang PAIKEM yang lebih konprehensif dan mudah untuk dipelajari melalui
artikel berikut.
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan di jelaskan
nanti akan dibatasi pada masalah PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan).
1.3 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan di jelaskan nanti yaitu :
1. Apa pengertian PAIKEM ?
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan PAIKEM
3. Mengapa PAIKEM perlu diterapkan?
4.
Penerapan PAIKEM dalam Proses
Pembelajaran
1.4 Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusun makalah ini :
1. Menjelaskan pengertian PAIKEM
2. Mengetahui Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan PAIKEM
3. Mengetahui Mengapa PAIKEM perlu
diterapkan?
4. mengetahui cara Penerapan
PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
1.5 Manfaat
Manfaat
dari pembuatan makalah ini mengetahui pengaruh dan cara pelaksanaan PAIKEM (Pembelajaran
Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). sehingga dengan itu kita bisa belajar untuk menerapkan apa saja
yang dapat meningkatkan Pembelajaran
Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan untuk mendapatkan nilai yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
PAIKEM
(Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan)
2.1 Pengertian
PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi
dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang
diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di
pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan
dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan
tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran
inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap
karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing
orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu
dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory
atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan
pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri
siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga
siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
perhatiannya (“time on task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya
waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan
menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak
menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang
harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak
efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Siswa tidak
memungkiri metode “PAIKEM sama dengan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan” merupakan metode yang sangat mengerti dan memahami
kondisi siswa. bagaimana guru menyampaikan materi merupakan penilaian utama
siswa, seorang guru mempunyai wawasan yang luas akan tergambar dengan cara
bagaimana seorang guru menyampaikan pembelajaran di kelas, fokus terhadap
materi dan penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa. peduli terhadap siswa
dan tidak pilih-memilih (diskriminatif), performance yang menarik serta bisa
dijadikan partner dalam berdiskusi dan berkeluh kesah merupakan sekian banyak
kriteria yang siswa sampaikan jika seorang guru ingin menjadi favorit di mata
siswa (Herman, 2008).
2.2 Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
a.
Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada
dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak
kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan
Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua
sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis
dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita
olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan, tersebut.
Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru
mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk
melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang
dimaksud
b.
Mengenal anak secara perorangan
Para siswa
berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang
berbeda. Dalam PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan)
perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan
pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang
sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang
memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah
(tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat
kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
c.
Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai
makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak
akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk
seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun
demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat
individunya berkembang
d.
Mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Pada
dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif
untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut,
kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya
ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah
mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering memberikan tugas atau
mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata
“Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-kata
“Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban betul hanya satu).
e.
Mengembangkan ruang kelas sebagai
lingkungan belajar yang menarik
Ruang
kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil
pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu.
Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk
bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan
dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat
berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan
sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan
ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam pembelajaran karena dapat
dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
f.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan
(fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan
belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga
sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan
lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa
ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat
mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera),
mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat
tulisan, dan membuat gambar/diagram
g.
Memberikan umpan balik yang baik
untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil
belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan
balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru
dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan
siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini
dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar
selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan
memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa
lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka
h.
Membedakan antara aktif fisik dan
aktif mental
Banyak
guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja
dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk
saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAIKEM.
Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya,
mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan
tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya
perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut
dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab
rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari
temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAIKEM’
(Agustina, 2008).
2.2 Mengapa
PAIKEM perlu diterapkan?
Salah satu yang dapat
dilakukan guru adalah mengajar dengan pembelajaran yang aktif inovatif kreatif
dan menyenangkan (PAIKEM). Banyak metode mengajar yang dapat di “paikemkan”
sebenarnya. Terserah gurunya mengajar dengan model, metode, strategi apa, tapi
dalam melaksanakan di kelas guru melakukannya dengan paikem. Di era globalisasi
sekarang mestinya guru dapat mengajar dengan lebih menyenangkan, dan tidak
zamannya guru mengajar jaim dan jumawa, sok menjaga wibawa, memperlihatkan
performance sedemikian rupa sehingga siswa akan sangat segan (baca:takut)
kepadanya, (jangankan menegur dengan sopan melirik saja mungkin siswa tidak berani),
saya pikir sekarang siswa justru lebih menghargai kepada guru yang bersahabat,
ramah, dan tentu saja akan lebih sangat dihargai lagi jika guru tersebut cerdas
dalam bidangnya dan cerdas dalam mengelola kelas. Bagaimana caranya guru bisa
membuat siswa tertarik untuk belajar dengannya dan akan ‘rindu’/menanti –nanti
datangnya jam belajar pelajaran itu lagi. Tidak malah sebaliknya siswa akan
sakit perut jika mengingat akan bertemu dengan pelajaran dan guru tersebut
Pada dasarnya belajar mengajar
merupakan suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari
guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan,
bila menginginkan hasil belajar yang lebih baik. Belajar pada intinya tertumpu
pada kegiatan memberi kemungkinan kepada siswa agar terjadi proses belajar yang
efektif agar dapat mencapai hasil yang sesuai tujuan.
Dalam sejarah pendidikan di negara
kita, dalam kurun waktu yang lama pendidikan digunakan “penguasa” untuk
melestarikan sistem dan nilai yang menguntungkan mereka. Cukup lama siswa
dibuat menjadi korban untuk menjadi “yes people”, manusia penurut. Dalam
filsafat klasik itu, siswa dianggap orang yang belum tahu apa-apa dan mereka
harus diberitahu oleh guru. Dampaknya sistem pembelajaran lebih menekankan guru
yang aktif dan siswa pasif menerima (Suparno, 1997).
Sebaliknya menurut filsafat
kontruktivisme, pengetahuan itu merupakan bentukan siswa yang sedang belajar.
Dalam hal ini guru tidak dapat memaksakan “pengetahuannya” kepada siswa.
Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana membantu siswa aktif mengkonstruksi
pengetahuan mereka dan bukan bagaimana memaksa siswa menerima segala sesuatu
yanag diinformasikan oleh guru. Dalam pendekatan ini, yang penting bagaimana
siswa menggeluti bahan, mengolah, menganalisis, dan merumuskannya. Pendekatan
seperti ini disebut pendekatan ketrampilan proses dengan prinsip student
active learning. Dalam hal ini Slavin (1994) menyebutkan bahwa “ Learning
is much more than memory for student to really understand and be able to apply
knowledge. They must work to solve problems, to discover things for themselves,
to wrestle with ideas”. Menurut teori ini dalam belajar siswa tidak hanya
menghafal tapi harus memahami (Agustina, 2008).
2.4
Penerapan PAIKEM dalam Proses
Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008),
secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan
sebagai berikut:
a.
Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat.
b.
Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara
dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi
siswa.
c.
Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
d.
Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e.
Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri
dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam
siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai
kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut
menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan
tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru
yang besesuaian Dengan PAIKEM.
Kemampuan Guru
|
Kegiatan Belajar Mengajar
|
Guru merancang dan mengelola KBM
yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran
|
Guru melaksanakan KBM dalam
kegiatan yang beragam, misalnya:
·
Percobaan
·
Diskusi kelompok
·
Memecahkan masalah
·
Mencari informasi
·
Menulis laporan/cerita/puisi
·
Berkunjung keluar kelas
|
Guru menggunakan alat bantu dan
sumber yang beragam.
|
Sesuai mata pelajaran, guru
menggunakan, misalnya:
·
Alat yang tersedia atau yang
dibuat sendiri
·
Gambar
·
Studi kasus
·
Nara sumber
·
Lingkungan
|
Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan keterampilan
|
Siswa:
·
Melakukan percobaan, pengamatan,
atau wawancara
·
Mengumpulkan data/jawaban dan
mengolahnya sendiri
·
Menarik kesimpulan
·
Memecahkan masalah, mencari rumus
sendiri.
·
Menulis laporan hasil karya lain
dengan kata-kata sendiri.
|
Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan
|
Melalui:
·
Diskusi
·
Lebih banyak pertanyaan terbuka
·
Hasil karya yang merupakan anak
sendiri
|
Guru menyesuaikan bahan dan
kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
|
·
Siswa
dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
·
Bahan
pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.
·
Siswa
diberi tugas perbaikan atau pengayaan.
|
Guru mengaitkan KBM dengan
pengalaman siswa sehari-hari.
|
·
Siswa
menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
·
Siswa
menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari
|
Menilai KBM dan kemajuan belajar
siswa secara terus-menerus
|
·
Guru
memantau kerja siswa.
·
Guru
memberikan umpan balik.
|
Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat
membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Guru dan murid sama-sama aktif dan
terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru dalam pembelajaran tidak
hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai fasilitator.
b. Guru dan murid dapat mengembangkan
kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam
hal: teknik pengajaran, penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru dapat
berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya.
c. Murid merasa senang dan nyaman dalam
pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses berpikir anak akan berjalan
normal.
d. Munculnya pembahasan dalam
pembelajaran di kelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
PAIKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan..
PAIKEM juga salah satu faktor
faktor yang berasal dari seseorang
sendiri dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Apabila PAIKEM diterapkan
maka juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
3.2 SARAN
Dalam karya
PAIKEM (Pembelajaran
Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Sehingga berangkat dari itu semua ada hal yang harus diperhatikan
agar lebih memahami dan memperhatikan PAIKEM
yang perlu didukung untuk meningkatkan prestasi belajar melalui belajar .
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,
Rahmi. 2008. Mensiasati Injury time Dengan Pembelajaran PAIKEM. http://cittiami.blogspot.com/2008/04/mensiasati-injury-time-dengan.html. Diakses tanggal 24 April 2012.
Herman,
2008. Menjadi guru favorit Pilihan Siswa.
http://hlasrinkosgorobogor
.wordpress.com/2008/11/07/menjadi-guru-favorit-pilihan-siswa/. Diakses tanggal 24
April 2012.
Khoiri.
2008. Pembelajaran Kreatif dengan Peraga. http://www.indopos.co.id/
index.php?act=detail_c&id=325101. Diakses tanggal 24 April 2012.
Pararaja,
Arifin. 2008. Metodologi PAKEM. http://smk3ae.wordpress.com/
2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 24 April 2012.
Ramadhan,
A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan.http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaran-aktif-inovatif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan/. Diakses tanggal 24 April 2012.